Tuesday, September 30, 2008

PANDUAN MENGQADHA PUASA RAMADAN DAN PELAKSANAAN PUASA SUNNAH ENAM HARI BULAN SYAWAL

PANDUAN MENGQADHA PUASA RAMADAN DAN PELAKSANAAN PUASA SUNNAH ENAM HARI BULAN SYAWAL
Diriwayatkan dari Aisyah (R.A.), ia berkata: Adalah seorang di antara kami tidak puasa pada bulan Ramadan pada zaman Rasulullah (S.A.W.). maka ia tidak sanggup mengqadhanya (membayar puasa yang ditinggalkan) sehingga datang bulan Syaban (yakni pada bulan Syaban baru bisa membayar puasanya). (H.R.: Muslim)
Diriwayatkan dari Aisyah (R.A.) ia berkata: Saya mempunyai hutang puasa bulan Ramadan, saya tidak mampu membayarnya sampai datang bulan Syaban. (H.R. Bukhary)
Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshariy (R.A.): Sesungguhnya Rasulullah (S.A.W.). bersabda: Barang siapa yang puasa pada bulan Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari pada bulan Syawal adalah seperti puasa setahun penuh. ( H.R.: Muslim)KESIMPULANHadits-hadits di atas memberi pelajaran kepada kita bahawa :
Barangsiapa yang mempunyai hutang puasa bulan Ramadan, hendaklah segera diqadha (di bayar) secepat mungkin jangan di tunda-tunda kecuali karena ada uzur dan terpaksa di tunda meskipun sampai bulan sya'ban. (Dalil : 2)
Disunnahkan puasa enam hari pada bulan Syawal dengan syarat puasa Ramadannya sudah lengkap, tidak ada hutang.
Pengamalan puasa enam hari pada bulan Syawal ini dapat dikerjakan secara berurutan ( enam hari berturut-turut) atau berselang-seling (tidak berurutan). Yang penting pelaksanaanya adalah selama bulan Syawal.

No comments: